Bacaan-bacaan Sesudah Solat
Perlu diketahui bahawa semua bacaan (dzikir dan do’a) sesudah solat,
hukumnya adalah sunat yang dianjurkan (sunnat muakkad), bukan wajib.
Bacaan dzikir dan doa tersebut antara lain:
1. Astaghfirullaahal ‘azhiim (3x)
Saya mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung
2. Allaahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam
Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mu lah kesejahteraan, Maha
Berkat Engkau ya Allah, yang memiliki kemegahan dan kemuliaan
3. Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa ‘alaa kulli syain qadiir
Tidak ada Tuhan selain Allah saja, Dia Sendiri-Nya, tiada sekutu
bagi-Nya, bagi-Nya lah kerajaan dan pujian dan Dia berkuasa atas
segala-Nya.
4. Allaahumma laa maani’a limaa a’thaita walaa mu’thiya limaa mana ‘ta walaa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu
Ya Allah, tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi pemberian-Mu, dan
tak ada pula sesuatu yang dapat memberi apa-apa yang Engkau larang, dan
tak ada manfaat kekayaan bagi yang mempunyai, kebesaran bagi yang
dimilikinya, kecuali kekayaan dan kebesaran yang datang bersama ridha-Mu
5. Membaca tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil, yaitu:
Subhaanalaah (33x) “Maha Suci Allah”
Alhamdulillaah (33x) “Maha terpuji Allah”
Allaahu Akbar (33x) “Allah Maha Besar”
La ilaaha illallaahu wahdaahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syain qadiir (1x)
Tidak ada Tuhan selain Allah, sendiri-Nya; tiada sekutu bagi-Nya.
Milik-Nya lah kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala-galanya.
6. Surah Al Ikhlas dan surah Al Mu’awwidzatain (yaitu surah Al Falaq dan An-Nas)
a. Surah Al Ikhlash:
Qul huwallaahu ahad (“Katakanlah : Allah itu Esa!”) Allaahush shamad (“Allah tempat meminta”) Lam yalid walam yualad (“Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan”) Wa lam yakun lahu kufuwan ahad (“Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya”)
b. Surat Al Falaq
c. Surah An Nas
7. Ayatul Kursiy (Surah Al Baqarah 255)
Allaahu la ilaaha illa huwal hayyul Qayyum, la ta ‘khudzuhu sinatun
walaa naumun lahu maa fissamaawaati wama fil ardhi, man dzal ladziiyasy
fa ‘u ‘indahu illaa biidznih, ya ‘lamu maa baina aydiihim wa maa
khalfahum, walaayuhiithuuna bisyai-in min’ilhimi illaa bimaa syaa-a,
wasi’a kursiyuhus samaawaati wal ardhi, walaa yauuduhu hifzuhumaa wa
huwal’aliyuul ‘azhiim.
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tertidur.
Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat
memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa
yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kerajaan Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Dzikir-dzikir tersebut di atas boleh biasa digunakan setelah
melakukan solat fardhu, atau dipilih beberapa diantaranya sesuai dengan
kemampuan yang kita miliki. Atau, boleh juga dzikir-dzikir yang lain,
asalkan sesuai dengan malan Rasulullah SAW.
8. Do’a-do’a Sesudah Solat
a. Allaahumma innii as-alukal jannah, Allahumma ajirnii minannaar (7x)
(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon surga kepada-Mu, ya Allah, bebaskan aku dari siksa neraka.)
b. Allaahumma ashlih lii diiniyallati huwa ‘ishamatu amrii, wa ashlih lii dunyayallatii ja’alta fiihaa ma’assyii
(Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang menjadi pegangan
urusanku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang padanya Engkau jadikan
penghidupanku.)
c. Allaahumma ‘aafinii fii badanii, Allaahumma ‘aafinii fii sam’ii,
Allaahumma ‘aafinii fii basharii, Allaahumma innii a’uudzu bika minal
kufri wal faqri, Allaahumma innii a’uudzu bika min ‘adzaabil qabri, laa
ilaaha illaa anta.
(Ya Allah, afiatkanlah badanku. Ya Allah, ‘afiatkanlah
pendengaranku. Ya Allah, ‘afiatkanlah penglihatanku. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kekafiran dan kefakiran.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari siksa kubur,
tidak ada Tuhan selain Engkau.)
d. Allaahumma inni a’uudzu bika minal bukhli, wa a’uudzu bika minal
jubni, wa a’uudzu bika min an uradda ilaa ardzalil ‘umur, wa a’uudzu
bika min fitnatid dunya, wa a’uudzu bika min ‘adzaa bil qabri.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan.
Aku berlindung kepada-Mu dari seburuk-buruk usia. Aku berlindung
kepada-Mu dari bencana dunia. Dan aku berlindung kepadaMu dari siksa
kubur.)
e. Allaahummaghfirli dzunuubii wa khathaayaayaa kullaahaa.
Allaahumma ‘isynii, wajburnii, wahdinii liahsanil a’maali wal akhlaaqi,
innahu laa yahdi li ahsanihaa illa anta, washrif ‘annii sayyi-ahaa
innahu laa yashrifu sayyiahaa illa anta.
(Ya Allah, ampunilah segala dosa dan kesalahanku. Ya Allah,
segarkanlah badanku, cukupilah aku, dan tuntunlah aku sebaik-baik amal
dan akhlak, sesungguhnya tidak ada yang dapat menuntun kepada yang
terbaik melainkan hanya Engkau, dan hindarkanlah aku dari seburuk-buruk
amal, kerana sesungguhnya tidak ada yang dapat menghindarkanku dari
seburuk-buruknya melainkan hanya Engkau.)
f. Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika
(Ya Allah yang membolak-balikkan hati, mantapkanlah hatiku dalam memeluk agama-Mu.)
Doa-doa di atas boleh dibaca semuanya sesudah solat, atau dipilih di
antara doa yang disukai dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Boleh
juga membaca doa-doa yang lain, tentunya doa yang terbaik ialah yang
berasal dari Nabi Muhammad s.a.w. atau dari para Nabi Allah yang lain. Bila ada keperluan dengan suatu hajat kepada Allah s.w.t. dan anda
tidak mengerti doa aslinya, maka tidak ada salahnya berdoa dengan
bahasa yang difahami sendiri. Sebaiknya setiap berdoa jangan meninggalkan kesempatan buat mendoakan ibu dan bapa kita sebagai orang tua yang patut dihormati:
Rabbighfirlii wa liwaalidayyaa warhamnii warhamhumaakamaa rabbayaanii shaghiira.
(Oh Tuhan, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, kasihanilah
aku dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka mengasihiku diwaktu
kecil.)
Dianjurkan pula memintakan ampun bagi para sahabat, kaum keluarga
serta kaum muslimin dan muslimat, khususnya orang-orang yang pernah
berbuat baik kepada kita. Lebih lanjut, Nabi Muhammad s.a.w. menganjurkan supaya kita membaca doa sesudah tahiyyat, sebelum salam, yang berbunyi:
Allaahummaghfirlii maa qaddamtu wama akhkharartu wa anta’alamu bihi
minnii, antal muqaadimu wa antal muakhkhiru, laa ilaaha illaa anta.
(Ya Allah, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang,
dan apa-apa yang aku rahsiakan dan yang aku nyatakan. Engkau lebih
mengetahuinya daripadaku. Engkaulah yang terdahulu dan Engkaulah yang
terakhir, tiada Tuhan selain Engkau.)
Dianjurkan sebagaimana diajarkan Rasulullah s.a.w. kepada Abdullah
bin Mas’ud, supaya sesudah tahiyyat dan sebelum salam meminta kebajikan
dunia dan akhirat.
credit to : http://jalanakhirat.wordpress.com/2010/02/14/bacaan-wirid-tasbih-tasmid-dan-doa-sesudah-solat/
No comments:
Post a Comment